Ada beberapa konsekuensi yang harus kita terima jika salah memilih rumah kontrakan. Ketidaksesuaian harga dengan fasilitas yang disediakan jelas membuat kita rugi secara finansial. Belum lagi faktor kenyamanan yang susah didapat karena dari awal kita sudah merasa salah memilih rumah kontrakan tersebut. Teliti sebelum memutuskan, itu satu-satunya tips menyewa rumah kontrakan agar tidak ada sesuatu yang perlu disesali dikemudian hari. Ini berkaitan dengan durasi kontrak atau sewa rumah yang umumnya minimal 2 tahun. Jadi kita sendiri yang harus memastikan dalam rentang waktu tersebut, minimal kita merasa nyaman tinggal didalamnya sebelum akhirnya memutuskan membeli rumah sendiri atau memperpanjang masa kontrak.
Mencari rumah kontrakan yang ideal memang terlihat sulit, paling tidak ini berlaku untuk pasangan yang baru menikah dan belum memiliki anggaran cukup untuk membeli rumah sendiri. Rumah kontrakan memang solusi terbaik namun opsi ini juga harus dibarengi dengan banyak pertimbangan. Berbagai tips menyewa rumah kontrakan sedikit banyak mampu membantu kita keluar dari masalah, minimal rumah kontrakan yang ideal dan nyaman bisa kita dapatkan. Tidak perlu tergesa-gesa menjatuhkan pilihan pada satu rumah tertentu sebab faktor lain seperti keamanan dan masalah harga juga butuh pertimbangan tersendiri.
- Kontrakan dengan Sistem bayar Per Bulan
Mekanisme pembayaran kontrak rumah per bulan cukup memudahkan kita untuk hunting rumah lebih bebas dan tenang. Misalnya pada bulan ke 8 kita sudah mendapatkan rumah baru kita bisa meninggalkan rumah kontrakan tanpa harus rugi seperti halnya jika kita bayar sewa rumah per tahun. Diatas kertas, mungkin rumah kontrakan yang dibayar tahunan jika dikalkulasi lebih murah, namun ada dampak psikologis dimana hal tersebut justru membuat durasi untuk mencari rumah baru menjadi lebih lama.
- Rumah Kontrakan Full furnished
Adakalanya selain tidak memiliki gambaran tentang rumah siap huni, kita juga tidak memiliki ‘bekal’ untuk menghuni rumah kontrakan. Intinya fasilitas-fasilitas baku untuk beraktivitas sehari-hari didalam rumah sama sekali tidak kita miliki. Menghadapi kondisi seperti ini ada baiknya kita cari rumah kontrakan yang sudah dilengkapi barang-barang yang kita perlukan sehari-hari misalnya spring bed, freezer, mesin cuci, dan terutama peralatan dapur. Dengan ketersediaan sejumlah barang-barang penting tersebut tentu kita bisa mengalokasikan dana kita yang terbatas untuk kepentingan lain. Disamping itu jika sewaktu-waktu ingin pindah ke rumah baru, tentu kita tidak akan dipusingkan dengan pemindahan barang-barang yang memakan waktu dan biaya.
- Pilih Lokasi Terbaik
Tidak tersedianya tempat tinggal yang memadai kadang menyisakan trauma berkepanjangan pasca pernikahan. Dalam kondisi seperti ini kita masih dipusingkan lagi dengan pilihan rumah kontrakan yang serba sulit. Bisa saja kita memilih rumah kontrakan yang paling dekat dengan kantor, hanya masalahnya kita juga tidak bisa mengabaikan pendapat pasangan. Ada baiknya kita beri kesempatan pada istri untuk menentukan kriteria rumah kontrakan yang menurutnya paling baik. Umumnya ada perbedaan pola pikir antara pria dan wanita dalam memilih tempat tinggal yang ideal. intinya kita bicarakan semua dengan tenang untuk mendapatkan solusi terkait masalah lokasi rumah kontrakan yang akan dipilih.
- Mengikuti Aturan Main
Jika lokasi sewa rumah sudah didapat dan sudah ada kesepakatan harga, hendaknya semua hal prosedural terkait sewa rumah disesuaikan dengan aturan main dilokasi setempat. Misalnya apakah harus ada surat perjanjian menyewa rumah, apakah harus ada surat keterangan atau surat izin RT/RW setempat, apakah setiap bulannya harus membayar iuran kebersihan, dan lain-lain. Dalam masalah ini kita harus tanggap dengan situasi dan kondisi di lingkungan yang baru. Intinya ada induk semang yang disiplin dan tertib, ada pula yang cuek dengan prosedur dan perjanjian sewa menyewa. Intinya, jika memang sang induk semang tidak begitu menginginkan surat perjanjian, sepertinya kita juga tidak perlu memaksa untuk membuat surat perjanjian. Namun persoalan berbalik pada kita sendiri, jika kita merasa mekanisme sewa rumah ini melibatkan nominal uang yang cukup besar ada baiknya kita buat surat perjanjian hitam diatas putih diperkuat dengan materai.
Beberapa poin tips menyewa ruamh kontrakan diatas sepintas mengindikasikan seolah sangat sulit mencari rumah kontrakan yang ideal. Namun untuk mencari rumah kontrakan yang nyaman sebenarnya bukan tugas sulit terutama jika dilakukan dengan pasangan sehingga motivasi semakin kuat. Minimal ini tidak sesulit membeli rumah secara kredit yang membutuhkan kesabarang dan waktu hunting berminggu-minggu. Belum lagi harus pintar-pintar bernegosiasi dengan pihak bank, developer, pemerintah, dan segala tetek bengek prosedur yang maha ribet. Intinya jangan sampai masalah mencari rumah kontrakan dijadikan sesuatu yang harus jadi trigger sehingga suasana rumah tangga kurang harmonis, apalagi jika sudah menyangkut jumlah uang yang cukup banyak. Mungkin benar rumah adalah surga bagi kita namun surga sendiri tidak mungkin terasa indah jika penghuninya tidak harmonis.