Dalam menekuni sebuah bisnis misi seseorang adalah adalah mendapat kesuksesan secara berkesinambungan. Begitu juga dengan usaha persewaan semua pasti menginginkan banyak client yang menyewa produk yang ditawarkan. Namun tidak semua orang bisa dengan mulus menjalankan usahanya. Dengan kata lain kesuksesan tidak bisa begitu saja diraih karena berbagai sebab. Untuk mencapai kata “sukses” tentu semua orang sudah tahu jika dibutuhkan kesabaran pikiran dan perjuangan yang tidak sebentar. Tidak perlu takut gagal karena kegagalan sangat mungkin terjadi dan hampir semua orang mengalaminya.

Ada beberapa hal yang menyebabkan orang gagal mengembangkan usaha persewaan. Intinya banyak kesulitan yang harus diatasi dan bahkan bukan tidak mungkin secara tidak sadar kesulitan tersebut justru kita sendiri yang menciptakan. Supaya mudah kita mengatasinya, ada beberapa penyebab kegagalan seseorang dalam usaha persewaan yang harus kita ketahui sekaligus kita hindari.

1. Tidak Sabar
Kadang kita berharap bisnis persewaan yang kita kelola bisa berkembang dalam waktu singkat. Tentu saja hal tersebut sangat mustahil karena semua bisnis butuh proses untuk mencapai kesuksesan. Kita tidak akan bisa menemukan tutorial untuk sukses secara singkat, artinya ada tahapan-tahapan yang tidak bisa dilewati secara instan. Jika kurang sabar, seringkali membuat kita salah langkah dan salah mengambil keputusan. Spekulasi bisnis yang terlalu beresiko kadang kita tempuh untuk sukses cepat meski hasilnya justru semakin menjauhkan kita dari kesuksesan. Ada baiknya kita lebih sabar dalam mengelola bisnis dan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan sehingga kesuksesan segera menghampiri kita.

2. Boros
Perilaku boros biasanya mengakibatkan efek buruk dalam menjalankan bisnis persewaan. Pertimbangan untung rugi yang salah kadang membawa kita kurang bisa mengontrol pengeluaran yang tidak sebanding dengan pemasukan. Sifat boros ibarat racun yang setiap saat bisa ‘membunuh’ usaha kita dari dalam. Walapun sikap boros cenderung berbeda setiap individu, namun gaya hidup mewah lebih baik dihindari. Sebaiknya kita siapkan sistem manajemen keuangan yang profesional dengan rincian jelas antara pemasukan dan pengeluaran. Tidak hanya usaha persewaan namun dalam dalam bisnis apapun dana yang dikeluarkan harus dialokasikan untuk barang-barang yang dibutuhkan. Misalnya jika menjalani bisnis persewaan Play station sebaiknya pemasukan kita alokasikan untuk pengadaan unit TV dan play station baru agar usaha lebih berkembang lagi. Dengan begitu pemasukan tidak terbuang percuma untuk hal-hal yang tidak begitu penting.

3. Terlalu Cepat Menyerah
Kadang kita terlalu yakin dengan usaha yang kita jalankan dan begitu sukses belum juga didapat kita langsung menyerah tanpa mau bangkit. Misalnya kita buka persewaan komik namun ternyata sepi peminat. Sebaiknya dalam menyikapi situasi ini kita tidak langsung menyerah begitu saja. Ada baiknya kita evaluasi lebih jauh siapa tahu memang kita yang salah, misalnya lokasi kurang strategis, harga sewa terlalu mahal, atau kurang update masalah buku bacaan.
Sejumlah bidang usaha, termasuk usaha persewaan memang selalu ada kendala, tinggal bagaimana kita menyikapinya. Kesulitan memang berpotensi menyebabkan kegagalan untuk itu kita harus melewatinya dengan mental tangguh. Seseorang yang pantang menyerah tidak pernah larut dalam keterpurukan dan segera mencari langkah efektif untuk membalikkan keadaan. Sikap pantang menyerah sangat dibutuhkan oleh pelaku bisnis baik bisnis skala kecil atau besar. Tidak perlu menyebut gagal jika belum berusaha bangkit dan tetap menekuni bisnis yang sama. Persoalan yang datang dalam bisnis itu hanya ujian sejauhmana kerja keras kita menuju sukses, bukan merupakan indikasi kegagalan.

Sebaiknya sebelum menjalankan usaha persewaan kita tanamkan dulu dalam prinsip kita bahwa untuk mencapai keberhasilan itu tidak mudah. Butuh perjuangan dan kerja keras yang sangat panjang. Cari dulu pengalaman terkait bisnis persewaan yang ingin ditekuni. Misalnya jika kita ingin menjalankan bisnis persewaan mobil maka kita harus memiliki wawasan yang luas seperti bagaimana berkendara yang benar, memiliki lisensi atau SIM, menguasai medan dan mampu mengatasi jika ada kerusakan atau gangguan pada mobil. Minimal kita memiliki ketrampilan tentang seluk-beluk mobil serta mampu bersaing dengan kompetitor yang mejalani bisnis yang sama.

Bicara masalah kompetitor dalam berbisnis terutama usaha persewaan, mau tak mau kita harus mengakui keberadaan mereka. Meskipun begitu kita tidak boleh menganggap mereka rival yang mengancam usaha kita. Justru kompetitor bisa kita jadikan tolok ukur seberapa tangguh kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka. Kita tetap bisa sukses dengan tetap bersaing secara sportif tanpa harus menjatuhkan dengan cara-cara curang. Berbisnis harus tetap membekali diri dengan hal-hal yang positif agar kesulitan bisa teratasi. Jangan lupa, bisnis persewaan tentunya melibatkan banyak client jadi layanan yang optimal tetap harus diberikan. Kuncinya adalah bersikap ramah dan profesional. Cunstomer akan datang dengan sendirinya jika kita mampu memberi pelayanan profesional, ramah, dan cekatan.

Buat Balasan